Sejarah E-Commerce

Ditulis oleh - Taufik Ramadhan - 23 - Sept - 2015

ARTIKEL E-COMMERCE



Apa itu E-Commerce???

Perdagangan elektronik (bahasa Inggris: electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistemelektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, sumber informasi dan teknologi yang potensial. 

Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka munculah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan. 

Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Perkembangannya di Indonesia



E-Commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net.



Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.


Persaingan e-commerce di Indonesia saat ini semakin memanas dengan hadirnya situs listing, B2C, dan C2C besar seperti Berniaga, Kaskus, OLX, Tokopedia, Rakuten, Blibli, Rocket Internet, Q10, Buka Lapak, dsb.  Selain itu ada juga vertical commerce seperti Bilna, Saqina, dan BerryBenka. Melihat kondisi itu, CEO dan founder PriceArea, Andry Suhaili, mengatakan pendapatnya mengenai kondisi e-commerce di Indonesia. pada sesi wawancara di Tech in Asia.


Di Startup Asia Jakarta 2013 ini, Suhaili membicarakan tentang empat topik: kondisi e-commerce di Indonesia, pemerintah dan peraturan, kebangkitan marketplace dan UKM, dan peran mesin pencari e-commerce seperti PriceArea. Berikut adalah poin penting yang dijabarkan oleh Suhaili:


-Ada 74 juta pengguna internet di Indonesia yang menjadikan negara ini sebagai pengguna terbanyak di Asia Tenggara.

-Sekitar 4,6 juta orang berbelanja secara online pada tahun 2013 dan angka ini akan meningkat hingga 8,7 juta pada tahun 2016.


Pertumbuhan e-commerce di Indonesia didorong oleh konsumsi kelas menengah, smartphone yang murah, dan internet yang terjangkau. Kini, persaingan e-commerce di Indonesia semakin memanas dengan hadirnya Blanja milik eBay, Elevenia milik SK Planet, dan Lamido milik Rocket Internet. Dan menurut Suhaili, marketplace yang membedakan dirinya dengan segmentasi pasar akan keluar sebagai pemenang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah E-Commerce"

Post a Comment