Ditulis oleh - Taufik Ramadhan - 10 - Nov -2014
RINGKASAN
PENGARUH KOMPENSASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
1British International School
PENDAHULUAN
Suatu organisasi seyogyanya memberikan kompensasi melalui
sistem balas jasa yang sesuai dan berkewajiban menciptakan suatu iklim di dalam
organisasi yang mampu memberikan kepuasan kerja sehingga karyawan dapat
termotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja masing-masing. Untuk itu perlu
diketahui faktor apa saja yang menjadi faktor penentu kepuasan kerja karyawan
dan pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
James and Jones menyatakan bahwa iklim organisasi tertuju
pada atribut yang meliputi deskripsi organisasi, dan diukur berdasarkan
persepsi (Muchinsky, 1977). George H. Litwin dan Robert A. Stringer, Jr. (1976)
menyatakan bahwa iklim organisasi dapat dilihat dari beberapa dimensi. Pertama,
dimensi struktur yang menjelaskan langkah dan tindakan dari pihak manajemen,
berhubungan dengan peraturan yang ditetapkan, hirarki dalam organisasi dan
birokrasi, kejelasan uraian tugas yang diberikan, proses pengambilan keputusan
serta kontrol yang diberlakukan di organisasi. Kedua, dimensi interaksi
yang menggambarkan suasana interaksi antar karyawan suatu organisasi,
seyogyanya dalam suatu organisasi harus tercipta interaksi yang baik dan
harmonis antar karyawan suatu organisasi. Ketiga, dimensi imbalan yang
memiliki pengaruh yang besar dalam terciptanya iklim organisasi yang baik,
dimensi ini menggambarkan sistem imbalan yang ada.Keempat, dimensi resiko yang
menjelakan bahwa setiap aktivitas organisasi memiliki risiko dan menjadi
kewajiban organisasi untuk meminimalkan risiko dan memiliki action plan apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kelima, dimensi tanggung jawab yang
menjelaskan rasa tanggung jawab yang ada di dalam organisasi, setiap karyawan
diharapkan memiliki tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaannya.
Suatu organisasi harus dapat menciptakan dimensi yang
dijabarkan di atas. Selain itu pengetahuan mengenai motivasi setiap karyawan di
suatu organisasi merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh para pelaku
organisasi. Dengan demikian, mereka akan lebih dapat memahami bagaimana
menciptakan iklim organisasi yang kondusif.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuatitatif yang
dikelompokkan ke dalam studi deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran dan
penjelasan secara akurat mengenai pengaruh variabel kompensasi dan variabel
iklim organisasi terhadap variabel kepuasan kerja. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yaitu data yang didapatkan melalui penyebaran
kuesioner kepada responden.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah probability
sampling (simple random sampling), yaitu cara pemilihan sampel di mana anggota
dari populasi dipilih satu persatu secara random atau acak.
Total responden yang dipilih adalah 60 orang, dalam hal ini
responden yang sudah terpilih tidak dapat dipilih lagi. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2006 dengan didahului studi literatur, dan
dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan pada bulan Pebruari 2007.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu perhitungan statistik
yaitu Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 13.0 .
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kompensasi
Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kompensasi yang
paling mempengaruhi kepuasan kerja adalah komponen tunjangan yang berbeda dari
gaji bulanan. Kompensasi memiliki dampak signifikan bagi suatu organisasi untuk
menarik dan mempertahankan karyawannya.
Lockyer (1992) menjelaskan bahwa sistem kompensasi adalah
timbal balik atas tugas yang dibebankan kepada karyawan berbentuk uang,
perlindungan, bantuan dalam bentuk nyata dan tunjangan yang diterima merupakan
bagian internal dalam hubungan industrial dan mempengaruhi efektivitas hubungan
kerja.
Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan British
International School didapat melalui komponen kompensasi yang berbentuk
tunjangan-tunjangan.
B. Iklim Organisasi
Berdasarkan analisis data penelitian dapat ditentukan faktor
penentu variabel iklim organisasi berdasarkan nilai persentase dari frequency atau
hasil setiap jawaban responden yang nilainya melebihi 50%.
Hasil penentuan urutan faktor dari variabel iklim organisasi
yang paling mempengaruhi kepuasan kerja membuktikan bahwa kepuasan kerja
diperoleh dari sistem sosial yang dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal
dengan bervariasinya iklim organisasi yang diciptakan British
International School. Iklim organisasi yang diciptakan, antara lain dengan
menerapkan hari kerja dan jam kerja yang lebih rendah dari organisasi lain
sehingga iklim kerja yang lebih rileks dapat dinikmati oleh karyawan yang
akhirnya menciptakan situasi kerja yang kondusif.
C. Kepuasan Kerja
Faktor penentu variabel kepuasan kerja ditentukan
berdasarkan nilai persentase darifrequency atauhasil setiap jawaban
responden yang nilainya melebihi 50%.
Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kepuasan kerja
di atas membuktikan bahwa kebebasan karyawan untuk mengembangkan keterampilan
dengan kesempatan yang diberikan untuk mengambil keputusan sendiri dalam
pekerjaan memberikan kepuasan kerja, bagi karyawan terbaru.
Selain analisis tersebut juga dapat dikatakan bahwa kepuasan
kerja karyawan British International School didapat dengan lingkungan
kerja yang mendukung karyawan untuk dapat meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan melalui pekerjaannya, kondisi kerja dan tunjangan yang diterima.
D. Korelasi
Koefisien korelasi dapat digunakan untuk mengukur asosiasi
atau hubungan antar variabel. Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis
seberapa besar hubungan antar variabel. Koefisien determinasi digunakan untuk
melihat besarnya persentase variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Variabel kompensasi (X1) terhadap variabel kepuasan kerja
(Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,852. Koefisien korelasi
menunjukkan tingkat hubungan antara kompensasi dan kepuasan kerja sangat kuat
dan positif, berarti semakin meningkat sarana kompensasi akan meningkatkan
kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut sejalan dengan beberapa teori kebutuhan
Herzberg dan Maslow yaitu Hygiene factors atau disatisfier dan physiological
needs yang membahas tentang pemenuhan kebutuhan dasar seseorang, kebutuhan
psikologis yang dapat dipenuhi dengan uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya
yaitu untuk membeli makanan dan tempat tinggal. Penelitian ini
menunjukkan bahwa kompensasi merupakan faktor utama dari kepuasan kerja. Dengan
demikian, komponen kompensasi yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan karyawan.
KESIMPULAN
Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kompensasi yang
paling mempengaruhi kepuasan kerja adalah komponen tunjangan yang berbeda dari
gaji bulanan, sedangkan hasil penentuan urutan faktor dari variabel iklim
organisasi yang paling mempengaruhi kepuasan kerja diperoleh dari sistem sosial
yang dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal dengan bervariasinya iklim
organisasi yang diciptakan British International School. Penetapan hari
kerja sampai pujian dan penghargaan dari rekan kerja adalah respon yang paling
disikapi secara positif.
Hubungan kompensasi yang diterima karyawan dan iklim
organisasi secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan
positif terhadap kepuasan kerja. Namun hubungan kompensasi terhadap kepuasan
kerja lebih besar dibandingkan hubungan iklim organisasi terhadap kepuasan
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan kompensasi terhadap karyawan akan
lebih mendorong kepuasan kerja dibandingkan dengan menciptakan iklim organisasi
yang baik.
arikel ini bagus dan bermanfaat. saya ingin bebagi sebuah sistus yang dapat dikunjungi untuk mencari kumpulan jurnal-jurnal yang dapat membantu dan sangat bermanfaat.kunjungi halaman ini library.gunadarma.ac.id/journal
ReplyDelete